Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, RT 83 menjadi salah satu contoh nyata masyarakat yang aktif dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas. Sejak tahun 2024, RT 83 telah menjalankan program bank sampah sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan yang berkelanjutan. Sampah-sampah yang terkumpul dari rumah tangga warga dipilah berdasarkan jenisnya, terutama sampah yang memiliki nilai ekonomis seperti besi, aluminium, botol plastik, kertas, hingga minyak jelantah. Sampah-sampah ini kemudian dikumpulkan dan dijual ke pengepul atau pedagang barang bekas, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi RT.
Yang menarik, pengelolaan sampah ini tidak hanya berhenti pada sampah anorganik. Warga RT 83 juga mengelola sampah organik seperti sisa makanan dan daun-daunan menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi kebun dan tanaman warga. Sementara itu, sampah rumah tangga yang tidak dapat diolah atau bernilai ekonomi diangkut oleh vendor resmi untuk dibuang di tempat pembuangan akhir. Proses pengelolaan sampah yang sistematis ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong dan kepedulian lingkungan antarwarga.
Seiring berjalannya waktu, keterlibatan generasi muda dalam kegiatan sosial ini semakin meningkat. Para pemuda RT 83 kini menjadi motor penggerak utama dalam proses pemilahan dan pengumpulan sampah. Mereka secara rutin setiap hari minggu berkeliling lingkungan, membantu warga dalam memilah sampah, dan memastikan sampah-sampah yang bernilai tidak terbuang percuma. Keterlibatan mereka bukan hanya membantu menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, tetapi juga menanamkan nilai tanggung jawab sosial serta kepedulian terhadap lingkungan sejak dini. Dengan semangat kolaborasi lintas generasi ini, RT 83 terus menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari skala terkecil: lingkungan tempat tinggal kita sendiri.
